Pada saat kontras tinggi inilah dibutuhkannya camera dengan cakupan
dynamic range yang luas atau menggunakan tekhnik edit yang biasa kita
sebut HDR...
Kembali ke komponen dari exposure:
a. Aperture
Aperture memiliki angka sebagai berikut (untuk pergeseran 1 stop): ...1; 1,4; 2; 2,8; 4; 5,6; 8; 11; 16; 22; 32;...
Maksud angka diatas sendiri adalah lubang yang terbuka pada lensa kita
seper (angka diatas) dari luas lensa kita... Yang perlu dicermati
bagaimana aperture mempengaruhi foto kita yaitu semakin lebar aperture
dibuka (angka kecil) maka akan semakin sempit/pendek DOF/ruang tajam
yang kita dapatkan... Dan semakin sempit lubangnya (angka besar) maka
akan semakin panjang DOF/ruang tajam yang kita dapatkan...
Menyangkut masukan dari oom Lay Kana ada semacam teori bahwa suatu
lensa itu akan maksimal lensanya dalam merekam subject apabila
aperturnya diset sekitar 3 stop lebih sempit dari apertur terluasnya...
Contoh: jika lensa dengan bukaan terlebar 2,8; maka foto terbeningnya
akan kita temukan pada bukaan 8...
b. Shutter Speed
Ada pun angka pada shutter speed adalah sebagai berikut (untuk
pergeseran satu stop): ...8000, 4000, 2000, 1000, 500, 250, 125, 60,
30, 15, 8, 4, 0'5, 1', 2', 4', 8', 15', 30', bulb (selama shutter
ditekan camera akan terus merekam)... Maksud angka diatas sendiri
adalah seper (angka diatas)detik dan detik untuk tanda '. Yang perlu
dicermati bagaimana speed mempengaruhi foto kita yaitu: dengan speed
tinggi subject bergerak (apalagi diam) akan terlihat beku sehingga
terlihat tajam... Sedangkan pada speed rendah motion (gerakan) dari
subject bergerak juga akan terekam oleh camera... Dan kalau dilamakan
lagi pada saat tertentu benda bergerak tidak akan terekam sama sekali
oleh camera (tidak ada pada foto)...
Nah untuk menentukan speed sendiri agar foto kita freze (beku) dan tajam ada dua hal yang harus diperhatikan:
b1. Speed minimal untuk membekukan gerak subject (subject motion)
Pada dasarnya macam-macam tingkat shutter speed untuk membekukan
subject... Hal ini sangat dipengaruhi oleh kecepatan dari si subject
sendiri... Seperti kalo motret orang yang sedang pause (pose) mungkin
dengan 0,5 detik tetap beku... Tapi speed segitu belom tentu beku kalo
orangnya jalan... Antara jalan dan lari juga beda speed untuk
membekukannya... Gerakan di atas panggung mungkin beku pada speed
1/125dtk... Tapi mungkin belom bisa membekukan motor dijalanan...
Begitu pula dengan orang yang sedang balapan tentu harus lebih cepat
lagi speed untuk membekukannya... Namun selain dari kecepatan subject
sendiri, ada hal lain yang juga ikut mempengaruhi yaitu jarak subject
kita dan arah gerakannya... Semakin dekat subject semakin cepat
gerakannya... Ini alasan kenapa pesawat terbang yang begitu kencang
tetapi terlihat pelan ketika di langit... Karena jaraknya emang jauh...
Kalo arah gerakan sabject mendekati atau menjauhi kita akan beda
kecepatannya ketika sisubject bergerak sejajar dengan pandangan kita...
b2. Speed minimal untuk melakukan pemotretan dengan cara hands held (dengan cara memegang kamera tanpa tumpuan atau tripot)
Pada prinsipnya makin panjang focal length yang kita gunakan maka akan
makin gampang gerakan pada camera kita, yang akan ikut terekam pada
foto... Makannya rumus hands held ini dikaitkan dengan panjang focal
length yaitu speed = 1/(panjang focal length)
Nah disinilah IS (image stabilizer) itu sangat berperan... IS sendiri
menurut analogi saya prisipnya sama dengan shockbreaker pada mobil...
Tekhnologi berperan untuk meredam getaran yang terjadi... Mungkin yang
sering jadi pertanyaan bagusan mana sih IS pada lensa apa pada body...
Kalo menurut pendapat pribadi saya analoginya sama ketika shock pada
motor berpindah dari per dibawah kursi menjadi dekat roda... Makin
dekat peredamnya ditaruh ke sumber makin efisien kerjanya... Ya tentu
IS pada lensa lebih bagus karena gerakan sinar lebih duluan masuk di
lensa baru diteruskan ke sensor... Namun IS juga memiliki keterbatasan
dalam meredam getaran...
Nah disaat speed sudah terlalu lambat inilah kita harus menggunakan
tripot... Sebenarnya fungsi tripot ada dua, yang satunya akan saya
jelaskan pada bagian focusing... Satuhal yang perlu di ingat, matikan
IS jika anda memotret menggunakan tripot
Yang perlu ditekankan di sini:
- IS dan Tripot hanya untuk meredam getaran pada camera... Tapi tidak untuk membekukan subject...
- Tidak semua foto itu harus freeze, karena ada beberapa foto yang
memang indah jika kita menggunakan speed rendah seperti memotret aliran
sungai agar terlihat seperti kapas, memotret lampu mobil yang sedang
ada di jalan, dan bahkan dalam aksi panggung akan lebih indah juga jika
motionnya sedikit tertangkap.
- Bahkan ada tekhnik motret dimana kamera sengaja digoyang pada saat speed rendah...
c. ISO
Angka dari ISO sendiri yaitu (untuk perubahan 1 stop): ...50, 100, 200,
400, 800, 1600, 3200, 6400,... Semakin tinggi angka ISO maka akan
semakin sensitif sensor/film apabila terkena sinar... Yang perlu
diketahui bagaimana ISO mempengaruhi foto kita yaitu: iso lebih tinggi
akan cenderung menyebabkan foto lebih noise, kurang kontras, kurang
resolusi...
Sedikit tambahan untuk angka-angka di atas yang berhubungan dengan stop
adalah sebagai berikut: ketika anda memotret dengan exposure speed 60,
diafragma 8, dan ISO 100... Ternyata anda beranggapan subject anda
kurang beku dan memutuskan untuk menaikkan speed menjadi 125 (1
stop)... Untuk mendapat nilai eksposure (gelap terang yang sama pada
foto) berarti anda harus melebarkan bukaan diafragma anda menjadi 5,6
(dari 8 menjadi 5,6 = 1 stop) atau anda harus menaikkan iso anda
menjadi 200 (naik 1 stop)... Nah inilah factor tekhnis yang membuat
foto tiap fotografer itu berbeda-beda... Dalam kondisi tertentu ada
fotografer yang lebih suka mengorbankan speed, ada yang mengorbankan
ruangtajam, dan ada yang lebih toleransi terhadap noise yang ada pada
foto mereka...
Nah disinilah anda memberikan keputusan ingin menggunakan mode yang
mana pada kreatif zone... Kalo prioritas anda pada diafragma misalnya
karena anda ingin mendapat dof yang stabil gunakan mode AV karena
aperture anda akan selalu tetap dan speed anda secara otomatis akan
dicarikan camera... Tapi kalo prioritas anda pada speed misalnya karena
ingin selalu subjectnya beku, gunakan mode tv karena speed anda akan
selalu tetap sedangkan apertur akan ditentukan secara otomatis oleh
camera... Kalo terjadi mentok dimana contohnya pada stelan tv, anda
tetapkan anda ingin memotret pada speed 125... angka exposure anda pada
metering camera menunjukkan angka 2,8 dan anda sedang menggunakan
lensa dengan f terlebarnya maximal 2,8. Lalu angka tersebut
berkedip-kedip, ini menandakan pada tingkat iso yang sedang anda
gunakan keadaannya masih under walaupun settingan otomatis yang
dicarikan oleh kamera (dalam hal ini aperture) sudah maksimal...
Berarti anda harus menaikkan ISO sampai aperturnya tidak berkedip lagi
agar exposure yang anda dapatkan pas... Biasanya ketika berkedip kalo
anda paksa untuk memotret tanpa merubah ISO, maka speednya akan
menyesuaikan sendiri yang pada kasus ini ke speed yang lebih rendah
walaupun anda sedang menggunakan mode tv...
O ia, apabila anda ragu terhadapa nilai exposure yang anda ingin kan,
ada baiknya anda melakukan braketing (AEB = auto exposure baketing)...
Yaitu sebuah fasilitas dari camera dimana pada tiga frame yang kita
foto akan terdapat ukuran under, ukuran yang pas menurut camera, dan
ukuran over... Berapa stop under dan overnya pun dapat kita stel...
Jadi setiap subject foto harus kita potret tiga kali, dan kita akan
memperoleh tiga foto dengan exposure berbeda... Cara settingnya: menu
--> AEB --> Set --> quick control dial (untuk menentukan
berapa stopnya) --> set.
DEVATA picture's
blog ini saya buat untuk berbagi informasi tentang dunia fotografi dan broadcasting jurnalis
Rabu, 26 September 2012
Senin, 24 September 2012
jurnalis
10 cara untuk lebih baik berbicara di depan umum.
1. Cara pertama untuk meningkatkan berbicara di depan umum adalah dengan mengembangkan suara Anda.
2. Cara kedua lebih baik berbicara di depan umum adalah berbicara pelan.
3. Cara ketiga yang lebih baik berbicara di depan umum adalah untuk menghidupkan suara Anda.
4. Keempat cara berbicara di depan umum lebih baik mengucapkan kata-kata Anda. Berbicara dengan jelas.
5. Kelima cara yang lebih baik berbicara di depan umum adalah dengan menggunakan volume yang sesuai.
6. Keenam cara untuk lebih baik berbicara di depan umum adalah dengan mengucapkan setiap kata dengan benar. Orang akan menilai kompetensi Anda melalui kosakata Anda.
lihat selengkapnya di blog perempuan Indonesi.
Minggu, 23 September 2012
dunia fotografi ,seni abadi
Dalam dunia fotografi saya dapat belajar tentang seni melukis dengan media dgital.
Dalam fotografi saya dapat mengirimkan keadaan suatu daerah dengan lebih spesifik lagi, sekaligus saya dapat belajar dalam dunia jurnalis.
Dalam fotografi saya dapat mengirimkan keadaan suatu daerah dengan lebih spesifik lagi, sekaligus saya dapat belajar dalam dunia jurnalis.
Langganan:
Postingan (Atom)